Senin, 29 September 2014

#FAKTA Anak Kedua



Sebuah penelitian baru di Universitas Cambridge menunjukkan bahwa perdebatan antara saudara laki-laki dan perempuan benar-benar meningkatkan keterampilan sosial, kosakata, dan perkembangannya. Selain itu persaingan antar saudara juga dapat meningkatkan perkembangan mental dan emosional. Dr Claire Hughes, dari Newnham College, Cambridge, mengatakan dalam siaran persnya. "Bukti kami menunjukkan pemahaman sosial anak-anak dapat dipercepat oleh interaksi mereka dengan saudara kandung dalam banyak kasus".
"Saudara yang lebih agresif adalah mereka yang sering membantah dan anak yang lebih tua menempatkan anak yang lebih muda di bawahnya sehingga semakin membuat mereka belajar pelajaran yang kompleks tentang komunikasi dan seluk-beluk bahasa," jelas Hughes.
Dalam penelitian ini, sebanyak 140 anak-anak berusia antara 2 hingga 6 tahun dianalisa perkembangan kognitif dan sosial mereka selama lima tahun. Para peneliti  membawa anak-anak dari keluarga berpenghasilan rendah dan keluarga dengan orangtua remaja. Sekitar 43 persen dari anak-anak yang disurvei memiliki ibu yang merupakan anak pertama sewaktu remaja, dan 25 persen berasal dari keluarga yang hidup di bawah garis kemiskinan.
Berbagai macam tes telah dilakukan termasuk pengamatan video dari perilaku mereka, dan kuesioner dengan orangtua, guru, dan anak-anak sendiri.
Peneliti berpandangan bahwa jatuhnya anak-anak mengembangkan persaingan mereka dan membantu mereka membentuk hubungan sosial di kemudian hari. "Ketika anak-anak berdebat dalam sebuah kasus membuat mereka benar-benar mendapatkan manfaat dari konfrontasi," katanya.
"Orangtua yang lelah dengan pertengkaran di antara anak-anak yang terus menerus harus mengambil kenyamanan, faktanya bahwa anak-anak mereka sedang belajar pentingnya keterampilan sosial".
"Saudara kedua berbuat lebih baik dalam pengujian kami, dan anak-anak yang memiliki pemahaman sosial yang lebih baik yang menjadi lebih populer di kemudian hari".
"Pandangan tradisional menunjukkan memiliki saudara laki-laki atau perempuan menyebabkan banyak kompetisi untuk mendapatkan perhatian orangtua dan cintanya".
Hughes menambahkan, "Anak-anak bisa mengajar orang dewasa beberapa hal karena mereka sering menyelesaikan perselisihan dengan cepat agar dapat bermain kembali," jelasnya.
"Anak-anak bisa menyadari keadilan antara mereka dan saudara mereka yang sulit dikelola orangtua, tapi perilaku ini hanya menunjukkan berapa besar kepedulian mereka".
Hughes mengatakan, anak-anak yang memiliki performa terbaik dalam melaksanakan tugas yang dirancang peneliti berada pada usia enam tahun. Mereka berasal dari keluarga yang ibunya melakukan percakapan dengan menguraikan ide-ide, menyorot perbedaan dalam sudut pandang atau menyesuaikannya dengan kesenangan anak.
"Banyaknya perhatian yang telah diberikan berdampak menguntungkan bagi anak-anak yang terlibat banyak percakapan dalam keluarga. Hal ini menunjukkan bahwa kita perlu fokus pada dasar dan kualitas percakapan itu juga,"pungkasnya. Sekarang tinggal Anda yang menilai, sesuaikah penelitian ini dengan kehidupan Anda(theMedGuru/MEL)